Wednesday, February 4, 2015

Mengetahui Sedikit Cerita Tentang Mbah Mayang Madu


LApedia - Siapakah sebenarnya Mbah Mayang Madu itu? banyak juga cerita tentang Mbah Mayang Madu dengan berbagai versi berbeda. Namun ada cerita salah satu orang yang meyakini kebenarannya menurut ilmu yang dimilikinya, bahwa Mbah Mayang Madu adalah besan Raden Rahmat(Sunan Ampel) dan menjadi mertua dari Raden Qosim(Sunan Drajat). 

Mbah Mayang Madu adalah pimpinan di wilayah perdikan jellag(masa kerajaan majapahit belum ada desa, yang ada adalah perdikan) yang sebelumnya adalah beragama hindu. Dan dulu di daerah Jellag dan sekitarnya, masyarakatnya mayoritas hindu. Dimana wilayah ini merupakan masih dalam kekuasaan kerajaan Majapahit.

Dan pada akhirnya, Mbah Mayang Madu di islamkan oleh Mbah Banjar. Setelah Mbah Mayang Madu masuk islam, beliau mendirikan masjid dan tempat untuk mendalami ajaran islam. Karena Mbah Mayang Madu sebagai pemimpin yang mempunyai kekuatan finansial yang bagus, perkembangan islam di wilayah itu dari waktu ke waktu semakin maju. 

Seiring kemajuan perkembangan islam,  Mbah Banjar dan Mbah Mayang Madu menghadap kepada Raden Rahmat(Sunan Ampel) dengan maksud memohon bantuan untuk tenaga pengajar. Oleh Raden Rahmat diutuslah Raden Qosim(Sunan Drajat) untuk berjuang bersama menyiarkan islam di wilayah perdikan(desa) Jellag. 

Syiar Raden Qosim pun bertambah dan berkembang dengan pesat, karena kemampuan dan ilmu yang dimilikinya,  Raden Qosim akhirnya menjadi menantu Mbah Mayang Madu yang di nikahkan dengan anaknya, yakni Siti Shofiah. 

Saking giatnya Mbah Mayang Madu, bahkan memberikan segala sesuatunya untuk keperluan syiar islam di wilayah jellag. Dan Raden Qosim meneruskan cara yg sudah di pakai oleh mertuanya tersebut dan Mbah Banjar dalam melakukan syiar islam. Syiar yang dilakukan diantaranya dengan media gending jawa yang dipimpin oleh Ki Ageng Kinanthi. Usaha syiar kemudian mengalami kesuksesan yang luar biasa, bahkan sampai sekarang pun bisa di buktikan, bahwa islam terbanyak dan terkuat di dunia ada di Indonesia, dan itu ada di Jawa Timur dan se-Jawa Timur, ada di Lamongan.

1 comment:

  1. Barokallah...
    Semoga penulis di beri allah kesehtan dan di mudahkan segala urusanya.

    ReplyDelete

Terimakasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Postingan Kami Bermanfaat Bagi Anda. Jangan Lupa Untuk Berkomentar Dengan Sopan, No Spam! Anda Sopan Kami pun Segan.